Monster dan Kasih Sayang

Monster dan Kasih Sayang
Masih Menghisap Kasih Sayang Ibu Padahal Sudah Menjadi Monster

Selasa, 21 Juni 2016

Matahari Tidak Tahu Caranya Menjadi Rasis

Apakah dia akan memilih kepala siapa yang harus di sengat dan kepala yang mana yang tidak akan mendapatkan sengatan panasnya saat terik siang?

Cara kita berlaku pasti berbeda dengan matahari. Bila kamu menyadari bahwa dirimu punya cahaya, kamu akan menyinari orang-orang yang berkepentingan denganmu. Seandainya saja kepentingan itu sudah tidak ada maka jangan pernah mengharapkan sinar itu akan menghampirimu. Terimalah saja. Dia bukan matahari yang ada di atas sana.

Matahari yang terbit dari timur itu selalu memancar tanpa rasa takut atau segan. Bila kamu mengumpat kepadanya atau kamu memujinya, kamu akan tetap mendapatkan sinarnya. Dia tidak peduli karena yang dia tahu, dia harus bersinar. Entah kepada siapapun juga.

Sedangkan kamu?

Kamu tahu bahwa terang itu indah namun gelap juga bukan sesuatu yang buruk. Bila kamu menganggap dia adalah mataharimu dan dia sudah tidak lagi menyinarimu namun mengantarmu ke dalam situasi gelap, kamu tidak berhak menuntut apapun. Mungkin sinarnya sudah memancar kepada sesuatu yang lain. Ingatlah kamu juga punya sinar! Kegelapan masih manantikan kadatanganmu. Carilah dia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar