Monster dan Kasih Sayang

Monster dan Kasih Sayang
Masih Menghisap Kasih Sayang Ibu Padahal Sudah Menjadi Monster

Senin, 06 Juni 2016

Menembus Dinding Penuh Warna

Malam ini aku melihat segala sisi dinding kamarku. Penuh warna namun hampir semuanya adalah luka. Kesakitan. Ini benar-benar dinding kebohongan yang menampilkan permainan warna yang sebenarnya bercerita tentang segala kesedihan di dalam perjalanan. Terima kasih buat kalian yang telah menyumbangkan segala sakit. Terima kasih buat kalian yang sudah menyumbangkan warna-warna pada dinding.

Aku sengaja menempelkan semua cerita itu. Aku sengaja menantang diriku. Menantang kekuatanku. Ternyata aku masih lemah. Aku masih tidak kuat menembus dinding kamarku. Aku masih terkurung dengan warna-warni kepalsuan. Aku pikir diriku sanggup menembus dinding ini namun ternyata cerita di balik semuanya terlalu perkasa untuk aku lawan.

Aku bisa saja menanggalkan segala warna pada dinding ini namun aku masih ingin belum melakukannya. Aku masih ingin sampai pada puncak kesakitanku.

Aku masih belum bisa menembus dinding penuh warna. Padahal di luar sana pasti ada warna-warna kejujuran yang siap menyambutku. Aku pun siap untuk menerima warna-warna kepedulian dan penuh cinta itu. Warna yang memancar dari kepribadianmu. Pikiranmu dan hatimu. Semoga aku menemukan kamu, kamu yang sesungguhnya berwarna bagi hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar