Monster dan Kasih Sayang

Monster dan Kasih Sayang
Masih Menghisap Kasih Sayang Ibu Padahal Sudah Menjadi Monster

Minggu, 04 Oktober 2015

Cercaan Idiom Sebelum Tengah Malam

Kambing hitam itu adalah dia yang membingungkan. Sudah berapa ilmu kutelan namun tetap saja tercela olehnya ketika membicarakannya. Sudah kucoba untuk menjadi kutu buku tetapi aku benar-benar sudah mati kutu. Bendera putih layak berkibar tetapi aku tidak tega untuk mengangkatnya. Aku masih bating tulang untuk mengertinya.

Mungkinkah ini buah tangan pengetahuan. Merahasiakan banyak hal dari orang-orang yang mudah angkat tangan. Kepala dingin pun harus menjadi naik pitam. Susahnya membongkar rahasia pengetahuan hingga menemukan kebaruan. Semoga ini akan kutemukan suatu saat nanti dan tidak hanya menjadi bunga tidur.

Aku harus angkat kaki dari kemalasan yang menyelubungi. Meja hijau telah mengadiliku karena kobodohan. Waktu akan gulung tikar jika melangkah bersama orang-orang semacamku. Kemudian aku harus menanggung menjadi buah bibir karena kekonyolan-kekonyolan yang terjadi.

Aku tidak boleh besar mulut namun harus tetap sanggup makan garam. Selanjutnya tetap belajar dengan tidak pernah gelap mata. Aku harus panjang tangan untuk mendapat pengetahuan yang kadang tersimpan rapat di balik-balik rahasia yang berkepala batu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar