Monster dan Kasih Sayang

Monster dan Kasih Sayang
Masih Menghisap Kasih Sayang Ibu Padahal Sudah Menjadi Monster

Rabu, 07 Oktober 2015

Terjebak untuk Merampok

Bila tidak berdaya apa yang akan kamu lakukan? Bila perut sudah mengangga dan lidah telah kering? Bahkan seandainya bisa berlaripun keringat tidak akan keluar dari pori? Apa? Apa yang akan kamu lakukan?

Apakah kata-kata itu terlalu hiperbola bagi kamu yang sebenarnya gemar melebihkan segalanya. Rumah yang kamu ceritakan ternyata hanya luas di terasnya saja.

Ulasan dungu ini tidak akan menjadikanmu pintar dan otak berbinar. Apa yang bisa diharapkan dari pertanyaan-pertanyaan konyol? Apakah hanya jawaban yang tidak kalah konyol?

Bila aku terjebak dalam situasi itu. Bolehkah aku merampok Tuhanku? Adakah jalan yang lebih agung?

Tenang Tuhanku. Aku masih sangat berlimpah. Aku masih muda dan bertenaga. Perutku masih menimbun lemak. Bahkan tidak berlaripun keringat masih saja menetes. Apalagi lidahku! Dia bagai raja yang haram hukumnya bila setengah detik saja tidak dicumbu agar bisa terus berliur.

Aku ingin merampok rahasia yang bisa masuk di kepala! Itu yang aku butuhkan saat ini!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar