Monster dan Kasih Sayang

Monster dan Kasih Sayang
Masih Menghisap Kasih Sayang Ibu Padahal Sudah Menjadi Monster

Minggu, 29 Mei 2016

Senyap Kalut Remuk

Akhir-akhir ini keramaian dan kesunyian melahirkan senyap. Baru-baru ini keramaian dan kesunyian memproduksi kalut. Dewasa ini keramaian dan kesunyian memancarkan remuk. Mereka sama saja dan tidak ada bedanya akhir-akhir ini, baru-baru ini, dewasa ini.

Tidak bisa merasakan apa yang sedang terjadi. Sepertinya rasa sudah mulai mati. Semuanya seperti harus ada logikanya. Sedangkan akhir-akhir ini, baru-baru ini, dewasa ini banyak orang dan sekitar membutuhkan rasa. Sepertinya perlu membubuhkan rasa dalam setiap perkara.

Peristiwa senang dan sedih silih berganti menghujam langkah kaki. Kadang harus berhenti dan kadang ingin selalu berlari. Padahal kita cukup jalan kaki.

Ada sesuatu yang bisa kita perbuat dan kadang ada sesuatu yang harus kita terima begitu saja. Terasa lemah dan tidak berdaya. Hanya butuh usaha dan kadang kala peneriamaan yang sulit sekali diterima. Semuanya berlalu dan kaki-kaki sudah mulai goyah padahal arah sudah ada di kepala.

Peristiwa! Begitulah akhir-akhir ini, baru-baru ini, dewasa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar