Monster dan Kasih Sayang

Monster dan Kasih Sayang
Masih Menghisap Kasih Sayang Ibu Padahal Sudah Menjadi Monster

Sabtu, 22 Agustus 2015

Aku Rindu Memalunmu

Katamu kerinduan bisa datang kapan saja. Ketika hari itu sudah lewat. Hari itu bisa kembali hidup di alam pikiranku. Bahkan masih bisa menyentuh rasaku. Selanjutnya masih bisa membuat air mata memabasahi pipi yang rindu disirami karena sudah terlampau kering karena mencoba terus tegar untuk menghadapi sesuatu hal.

Sudah kukatakan berulangkali bahwa aku rindu memalunmu seperti ular yang sedang memalun ranting pohon. Tidak harus memalun tubuhmu untuk mengobati kerinduanku. Memalun lenganmu dengan jemariku saja sudah cukup untuk menarik lagi tetesan air mata kerinduan ke dalam kelopak mata.

Aku mudah sekali rindu tapi aku terlalu kuat untuk tidak mengakuinya. Kemudahan dengan sesuatu yang kuat memang sangat mudah terkalahkan.

Namun sekarang, aku benar-benar menjadi kalah dengan kemudahan karena aku telah mengakui kelemahanku. Kekuatanku telah sampai pada kerentaannya untuk menahan semuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar