Monster dan Kasih Sayang

Monster dan Kasih Sayang
Masih Menghisap Kasih Sayang Ibu Padahal Sudah Menjadi Monster

Kamis, 27 Agustus 2015

Membuang Muka Setelah Sejenak Menikmati

Setelah sejenak memandang. Kau buang mukamu ke arah yang tak menarikmu sama sekali. Membuang hanya untuk melarikan. Pelarian yang sebenarnya dapat dilihat oleh sesuatu yang membuatmu berlari. Aku telah melihat mukamu dan begitu pula dirimu tetapi kamulah yang lari dari tatapan itu.

Kita terlalu lama membuat cerita. Muka kita sudah berhadapan dan tak terhitung lagi jumlahnya. Kita saling membagikan semua dengan tatapan dan ucapan. Raut mukamu pun masih terlihat jelas walaupun kamu pergi untuk mencoba memburamkannya.

Tapi semua sudah terjadi. Tak perlu disesali dan buanglah muka lagi. Sudah sepantasnya tatapan ini tidak diterima dengan tatapan. Tidak ada lagi ucapan yang bisa kamu terima. Mungkin kata-kata ini hanya bualah belaka.

Sejenak menikmati lalu membuang muka untuk pergi. Lakukan jika kamu yakin. Aku masih akan menatapmu dan kamu tidak akan mengetahui karena kita tidak saling menatap lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar