Monster dan Kasih Sayang

Monster dan Kasih Sayang
Masih Menghisap Kasih Sayang Ibu Padahal Sudah Menjadi Monster

Kamis, 13 Agustus 2015

Berkibar karena Terpaan Magismu

Aku menyusuri jalan yang beraneka macam. Keluhan seringkali muncul walaupun tak selalu terucapkan. Jalanan yang berlubang, tikungan yang tajam, bersalip-salipan, kesepian dan celoteh dalam diri sendiri yang lebih banyak terjadi.

Kembali ke Yogyakarta dan sudah berkali-kali aku harus seperti ini dengan kuda besi selama di perjalanan. Akan tetapi kali ini benar-benar berbeda. Kulihat bendera di jalanan yang berkibar mengibarkan semangatku yang sepertinya mulai redam oleh berbagai macam pikiran.

Kupacu kuda besiku bersama sebuah harapan yang terus kupelihara agar bisa berbuah sampai pada waktunya. Kibaran bendera membuatku sadar bahwa ada gerak luar biasa di sekelilingku.

Aku pun ingin tahu segala perasaanmu setelah kamu mengibarkan seluruh bendera yang ada di dalam diriku dengan terpaan magismu. Bahkan jarak luar biasa jauhnya tidak menjadi penghalang bagi kekuatan magismu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar