Monster dan Kasih Sayang

Monster dan Kasih Sayang
Masih Menghisap Kasih Sayang Ibu Padahal Sudah Menjadi Monster

Senin, 12 Oktober 2015

Selesaikanlah Aku Bila Mampu

Satu hari terlalu cukup buat kepalaku. Satu hari terlampau cukup untuk melayang-layang seperti layang-layang. Bebas dan sangat bebas karena tali yang kupakai untuk menaikkan layang-layang tidak terbatas. Mungkin aku hanya akan terpengaruh oleh angin. Akan tetapi itu cukup untuk membebaskanku pada alam. Satu hari juga sangat cukup untuk jemariku memainkan nada-nada yang sama karena memang semua huruf menghasilkan suara yang sama.

Kamu mungkin bisa menghentikanku karena aku memang tidak mampu hidup pada dunia itu. Akan tetapi aku telah menjaminmu bahwa kepalaku dan jemariku sudah terbiasa menghasilkan sesuatu. Bukan untukmu tetapi sesuatu untukku sendiri. Syukurlah bila kamu mengerti. Satu kebiasaan inilah yang tidak bisa kamu hentikan.

Telah kuarungi berbagai situasi dan telah kualami berbagai getir hingga manis. Telah kuhadapi domba dan serigala. Jemariku tetap mampu melakukan kegiatannya. Pernah aku meringkuk dalam sudut gelap dan pernah pula berlarian dalam terang yang benderang. Jemariku pun masih melakukan kegiatan yang sama.

Senyummu dan hardikkan bengismu tetap tidak mampu meniadakanku. Selesaikanlah aku bila mampu. Kali ini aku benar-benar menantangmu! Salah-salah kamu yang akan terkulai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar