Monster dan Kasih Sayang

Monster dan Kasih Sayang
Masih Menghisap Kasih Sayang Ibu Padahal Sudah Menjadi Monster

Senin, 06 Juli 2015

Merasakan Cengkeraman Misteri

Banyak pertanyaan yang lahir untuk diri sendiri. Kadang aku hening untuk mencari jawabannya atau diam-diam memikirkannya. Pertanyaan pun tak mengenal waktu dan tempat hingga terkadang sangat menguasaiku. Lahirnya pertanyaan yang tanpa ibu tersebut melahirkan kebingungan dalam diriku. Tidak pernah kutahu dari mana asalnya tapi pertanyaan-pertanyaan itu memang ada.

Pertanyaan itu telah mencengkeram realita hidupku. Hidupku semakin terasa sulit ketika pertanyaan yang sulit menjadi sulit kupecahkan. Cengkeramannya seringkali ada di dalam kepalaku dari pagi hingga matahari hendak terbit lagi. Kegiatan apapun selalu diboncengi oleh pertanyaan-pertanyaan misterius itu sehingga terasa beratlah hari-hari ini.

Pertanyaan-pertanyaan penuh misteri itu seperti perampok yang memasuki ruang-ruang hidupku dan sepertinya telah mengacak-acak ruang itu lalu mengambil sesuatu. Aku seperti kebingungan untuk melihat siapa sesungguhnya dia yang telah berbuat seperti itu. Apakah hanyalah rekayasa yang aku buat sendiri ataukah dia memang benar-benar ada.

Semuanya masih menjadi misteri. Pemberi pertanyaan dan pertanyaannya. Kemudian tentang bagaimana dia masuk dengan paksa ke dalam ruang hidupku dan apa yang sebenarnya dia kehendaki. Logikaku sudah tidak mampu menjangkau itu. Akhirnya, aku hanya bisa terus melangkah bersama misteri yang setiap saat dan setiap waktu bisa menghampiri hidupku.

Sepertinya merasakan cengkeraman misteri lebih indah daripada bertarung logika untuk memecahkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar