Monster dan Kasih Sayang

Monster dan Kasih Sayang
Masih Menghisap Kasih Sayang Ibu Padahal Sudah Menjadi Monster

Jumat, 31 Juli 2015

Berdikari Butuh Tempat Berpijak

Berdiri di atas kaki sendiri. Bukan bersembunyi di ketiak orangtua. Bisa juga tidak menegadahkan tangan untuk menerima lembaran-lembaran berkekuatan. Tidak juga tiduran di bawah cucuran keringat orang lain yang mengaliri diri.

Sudah cukup katakan itu. Saatnya melatih diri menghargai perjuangan. Walaupun masih merambat pelan di atas tempat berpijak yang tajam seperti karang dan keras seperti bebatuan.

Bukankah berdikari butuh tempat berpijak.
Seberapa lama diri ini sanggup berdiri jika berpijak di tempat yang tidak tepat.
Yakinkanlah bahwa tempat berpijak itu tepat hingga bisa berdikari dengan sangat senang dan menjiwai.
Nestapa akan melanda jika hanya ingin berdikari tapi tak punya pijakan yang mantap.

Aku mulai mencari bahan-bahan dan unsur-unsur yang dapat kujadikan pijakan. Seistimewa dan senyaman mungkin. Sehingga suatu saat nanti dan kuharapkan tidak lama lagi bisa benar-benar berdikari dan bertahan dari goncangan apapun.

Semua kaki di bumi butuh pijakan. Air dan tanah. Api dan udara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar