Monster dan Kasih Sayang

Monster dan Kasih Sayang
Masih Menghisap Kasih Sayang Ibu Padahal Sudah Menjadi Monster

Rabu, 09 September 2015

Masih Daging Manja

Jika berkarya hanya untuk dipuja. Bagaimanakah nasib karya yang coba kau hidupkan? Apakah dengung suaranya masih menggetarkan gendang telinganya sementara kata-katanya terlontar manis untuk memujimu. Tetapi semua itu adalah wajar saja. Daging manja masih butuh belaian mesra dari para penikmatnya.

Pujian membuatku terbang melayang dan aku takut berujung pada hilang. Pujian membuatku menjadi pusat perhatian sampai aku takut dan mempertanyakan perhatianku sendiri pada kehidupan. Pujian membuat banyak orang terpesona lalu akhirnya lupa melakukan apa-apa. Pujian hanyalah puncak dari bangunan yang sudah kamu dirikan. Mereka tidak juga tahu bagaimana kamu menyembunyikan segala bata-bata dan besi-besi yang mendasarinya.

Manusia hanya daging manja yang kurang askese yang katanya itu hanya bualan belaka dan pelarian yang tidak tahu sampai mana arahnya dan tujuannya. Sebenarnya pendapat itu juga bualan belaka yang tidak tahu tentang makna sebuah perjalanan.

Terus saja berjalan daging manja. Menikmati pujian dan tidak terbenam juga askese yang luar biasa hebatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar