Monster dan Kasih Sayang

Monster dan Kasih Sayang
Masih Menghisap Kasih Sayang Ibu Padahal Sudah Menjadi Monster

Senin, 17 Agustus 2015

Film Horor Kalah Horor dengan Kisahmu

Mengisi kemerdekaan bukan perkara yang mudah tapi perkaranya menjadi sulit jika daya pikir dan gerak terbaring lemah. Apalagi keluhan-keluhan sering mencuat dan terkadang lepas begitu saja tanpa ada daya pikir dan gerak yang mendahuluinya. Katanya mengeluh adalah tanda dari jiwa yang lemah.

Sudahlah. Perayaan hari ini menjadi tanda perjuangan ditabuh dan dikumandangkan untuk menjadikan diri berkembang lebih lagi. Seimbang secara daya pikir dan gerak.

Dimulai dengan menonton sebuah film horor yang tidak sehoror kisah yang sedang aku jalani. Mungkin juga kamu alami. Jeritan terhadap film horor hanyalah jeritan terkejut tiba-tiba dan sifatnya hanya sementara. Ketakutan yang dibuat oleh sebuah pertunjukan. Sedangkan kisah ketakutan masa muda terus saja membayang di dalam kepala yang setiap hari juga bekerja untuk mewujudkan berbagai harapan.

Sungguh horor. Ketakutan yang diciptakan sendiri lebih horor daripada film horor yang diharapkan untuk menakuti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar