Monster dan Kasih Sayang

Monster dan Kasih Sayang
Masih Menghisap Kasih Sayang Ibu Padahal Sudah Menjadi Monster

Jumat, 14 Agustus 2015

Kita Tak Reda oleh Hujan

Buat apa menunggu hujan reda?
Biarlah hujan yang lelah dan putus asa menunggu.
Karena kita tak pernah reda oleh hujan.

Suatu ketika di hari yang istimewa dan keistimewaan yang melebihi istimewanya sebuah hari. Hujan deras menerpa namun tidak lebih deras daripada hujan ketakutan dan kerinduan yang ada di dalam diri. Bahkan petir pun kalah menakutkan dari pada itu.

Bukan sebuah jarak yang memisahkan kita tetapi perasaan memang selalu punya cara untuk mendekat dan menjauh seberapapun jarak yang ada. Seandainya hari itu bukanlah hari yang istimewa? Mungkin jarak hanya menjadi sebuah jarak yang tak memberi arti kerinduan tentang hangatnya kedekatan kita.

Pertemuan itu sungguh menjadi bukti bahwa kita tak pernah reda oleh hujan. Seandainya saja hujan sanggup berceloteh, mungkin hujan akan mengeluh sepanjang tahun dan tak membasahi kehangatan kita yang membuat keadaan kita menjadi menggigil.

Sekarang...
Di belahan rasa yang berbeda semoga semangatmu juga tak pernah reda oleh hujan apapun yang ada.
Aku pun telah mencoba tak reda oleh semua ini.
Karena kita memang tak pernah reda oleh hujan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar