Monster dan Kasih Sayang

Monster dan Kasih Sayang
Masih Menghisap Kasih Sayang Ibu Padahal Sudah Menjadi Monster

Rabu, 22 Juli 2015

Cintaku Ladung pada Alam Mimpi

Ladung.
Tidak mengalir dan tidak meliuk. Berhenti seperti embun di atas daun.

Apakah yang memulai kehidupan? Alam mimpikah? Ataukah kenyataan akan membawa manusia ke alam mimpi dan alam itu tidaklah berpintu lagi ke realita? Sehingga orang yang sudah masuk ke dalam lebarnya pintu alam mimpi tak akan bisa keluar ke realita karena setelah masuk manusia akan kesulitan menemukan pintu keluarnya.

Pintu alam mimpi memang begitu lebarnya dan di sana aku menjadi tak terbatas dan tak terbendung. Siapa yang bisa menentangku di sana. Tak seorang pun mengetahui alam mimpiku. Kecuali aku bercerita kepada orang-orang yang kupercaya bisa menjaga alam mimpi rahasiaku. Bahkan, ceritaku pun tak sanggup mewakili sepenuhnya perasaanku di alam tersebut.

Begitulah. Alam mimpi begitu indah tapi keindahan alam mimpi hanya dapat dinikmati dalam mimpi. Di sisi lain, kenyataan terus menyentuh tubuh yang menghuni realita. Menggerakkan tubuh bukan sebuah perkara yang mudah karena realita tidak bisa disamakan dengan alam mimpi. Di realita aku tak bisa hidup semaunya sendiri dan hidup sebebas-bebasnya tanpa batas.

Menyemburkan cinta di realita juga tidak semudah bergerilya pada alam mimpi. Mungkin cintaku masih ladung di alam mimpi karena masih merasa terlampau senang di tempat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar