Monster dan Kasih Sayang

Monster dan Kasih Sayang
Masih Menghisap Kasih Sayang Ibu Padahal Sudah Menjadi Monster

Jumat, 03 Juli 2015

Deraan Kesepian dan Pahlawan Kegelapan

Hantaman masalah tak membuatku bermasalah. Aku masih biasa menanggapi itu semua. Sudah sewajarnya manusia menaklukkannya. Akan tetapi, deraan kesepian merupakan masalah yang paling menakutkan. Aku bisa tak berdaya mengatasinya. Aku menjadi putus asa hingga susah untuk menyambung itu semua. Aku menjadi amnesia bahwa aku adalah manusia.

Ruang-ruang kosong harus terisi. Pengisi ruang itu tak tentu ada dan terkadang hanya datang dan pergi. Ruang kosongku hanya menjadi lahan untuk menari hingga menjadi lelah lalu sepi. Pikiran berkecamuk untuk memenuhi ruang itu karena sangatlah penting ruang itu berpenghuni.

Aku pernah merasakannya. Ketika ruang itu terisi segala masalah bukanlah masalah. Semua yang berat menjadi ringan. Pengisi ruang itu telah menjadikanku layaknya manusia berkekuatan ganda. Langkah kakiku tak ragu untuk menghadapi level-level kehidupan yang terus meningkat dan bertingkat.

Ketika deraan kesepian itu datang dengan cekamannya dan aku dalam cengkeramannya. Jadilah aku kegelapan yang terpaksa mengikuti geraknya. Aku bukan lagi manusia tapi serigala bagi sesama. Aku merasa deraan itu menjadi cambuk yang membakar dadaku hingga membuatku seperti pemangsa. Mencari kepenuhan ke sana ke sini untuk ruang hampa itu. Akulah pahlawan kegelapan yang didera kesepian. Pahlawan kegelapan yang tidak tahu lagi caranya menemukan kunci ruang terang yang sering didambakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar