Monster dan Kasih Sayang

Monster dan Kasih Sayang
Masih Menghisap Kasih Sayang Ibu Padahal Sudah Menjadi Monster

Selasa, 07 Juli 2015

Makalah Cinta tanpa Kesimpulan

Aku belum bisa membuat kesimpulan tentang siapa kamu
Seandainya aku sudah bisa menyimpulkan
Pastilah ini penutup dari cerita yang sedang aku buat

Terjadilah peristiwa di mana aku menuliskan kisahku. Walaupun tidak ilmiah, cerita ini layaknya sebuah karangan ilmiah akademik maupun ilmiah popular yang memiliki urut-urutan.

Semula adalah keresahan di dalam diriku ketika harus berhadapan denganmu. Lalu kutemukan sebuah rumusan masalah yang harus aku selesaikan agar keresahan ini terbang dan hilang. Aku mulai membuat judul tentang kisah ini. Antara aku dan kamu. Ternyata kisah ini harus berceloteh tentang cinta. Tidak apalah, namanya juga manusia. Bukan robot kan?


Ketika masuk dalam tahap tentang apa yang sebenarnya melatarbelakangi. Aku mulai kebingungan. Masalah cinta bukanlah masalah mudah yang selamanya dapat diselesaikan dengan logika. Aku mencoba semampuku untuk membuatnya. Rupanya ada sesuatu yang mendasari kisah ini. Bolehlah aku meneruskan cerita ini.

Tujuanku pun mulai kutuliskan ketika aku telah mengambil sikap untuk mengetik kisah tentang ini. Aku mulai ragu tak tahu arah. Kehadiranmu sungguh merenggut daya pikirku tapi meliarkan rasaku. Berhadapan dengan kisah seperti ini memang membutuhkan kesadaran luar biasa.

Kemudian, aku mulai menggunakan segala ilmu tentang cinta yang pernah diungkapkan oleh para pakarnya. Namun tidak kutemukan keselarasan dengan yang aku alami. Begitulah cinta merupakan pengalaman pribadi yang terkadang teori para pakar pun tak mampu berkata-kata lebih selain diriku sendiri.

Pada bagian selanjutnya aku telah mengisi kisah ini dengan berbagai macam peristiwa yang menyentuh. Masalah-masalah yang dulunya pernah kurumuskan ingin segera kupecahkan. Terkadang rasa lelah mengujungi untuk mengisi bagian ini. Sangat berbeda dengan makalah-makalah lainnya. Seringkali masalah-masalah muncul dan terumuskan pada bagian ini. Semakin banyaklah isinya nanti.

Di sini hanya ada masalah lagi dan isi yang tiada henti. Kisah ini masih terus berjalan walaupun terkadang harus terhenti karena masalah yang bertubi-tubi sedangkan aku tak sanggup mengisi dan mengatasi. Sehingga kisah ini tidak akan pernah sampai pada bagian penutup yang memberikan kesimpulan. Biarlah yang lebih kuasa yang mengakhiri perjalanan kisah ini seberapapun jauh langkah kaki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar