Monster dan Kasih Sayang

Monster dan Kasih Sayang
Masih Menghisap Kasih Sayang Ibu Padahal Sudah Menjadi Monster

Selasa, 14 Juli 2015

Memelihara Ribuan Kepentingan

Semakin banyak langkah hati menyusuri cinta dan kehidupan. Tersentuh lalu menyembulkan kepentingan. Murni dan imitasi sulit dibedakan. Semakin pikiran menjelajah ilmu pengetahuan. Terbersit banyak keingintahuan. Lalu menjadi kepentingan. Semakin memiliki banyak hal dan tak bisa merelakan beberapa hal. Kepentingan menjadi pengacau semuanya.

Mengutamakan kepentingan di saat yang tepat tidaklah mudah. Ribuan kepentingan ingin didahulukan dan di tempatkan paling depan. Begitulah kacaunya. Membuat diri tak tenang dan terkadang menjadi penghalang sebuah lakuan. Memelihara ribuan kepentingan membutuhkan pengaturan dan ketepatan.

Siapa yang tidak punya kepentingan?

Kepentingan bukanlah kesalahan. Dialah jalan kebenaran yang ada untuk membuat manusia bertahan. Tetapi jangan heran bahwa dialah pengacau manusia jika tak bisa mengendalikannya.

Pernahkah membayangkan tabrakan kepentingan? Lalu kecelakaan dan kepentingan yang satu dan kepentingan yang dua sama-sama remuk tak berbentuk. Aku mengalami kekalutan ketika harus memilih hal yang satu daripada hal yang lain. Tidak semua hal bisa berjalan bersama.

Sepertinya mengutamakan hal yang penting adalah kepentingan yang sebenarnya. Walaupun pentingku dan pentingmu sangatlah berbeda. Namun aku ingin penting bagi sekitarku yang sudah mulai tak mementingkan sekitarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar